Dalam rangka mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di era digital, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro baru-baru ini mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM di Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini berlangsung pada 11 Agustus 2024 dengan tema “Digital Marketing bagi UMKM: Tingkatkan Penjualan dengan Aplikasi Layanan Pesan Antar Online” oleh Rafi Taufiqulhakim, salah satu anggota dari Tim KKN Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu UMKM memahami dan memanfaatkan aplikasi layanan pesan antar online seperti ShopeeFood, GoFood, dan GrabFood guna meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar mereka.
Sebelum pelatihan dilaksanakan, Mahasiswa KKN terlebih dahulu melakukan survei kepada beberapa pelaku UMKM di Desa Morobongo. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM, terutama dalam hal pemasaran dan penjualan di tengah persaingan yang ketat. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM masih belum optimal dalam memanfaatkan platform digital, terutama aplikasi layanan pesan antar. Banyak pelaku UMKM yang mengaku masih kesulitan memahami cara kerja aplikasi tersebut. Hal ini mendorong kami untuk mengadakan pelatihan khusus yang fokus pada penggunaan aplikasi layanan pesan antar sebagai salah satu solusi praktis bagi UMKM.
Pelatihan yang dilakukan di Desa Morobongo ini diikuti oleh sekitar 20 peserta dari berbagai sektor usaha, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga pengrajin mainan tradisional. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa sesi yang meliputi:
- Pengenalan Aplikasi Layanan Pesan Antar
- Strategi Optimalisasi Penjualan
- Praktik Langsung
- Pendampingan Pasca-Pelatihan
Respon peserta terhadap pelatihan ini sangat positif. Banyak yang mengungkapkan bahwa mereka tertarik menggunakan aplikasi layanan pesan antar untuk menjual produk mereka. Salah satu pemilik UMKM “Es Teh Solo” menyampaikan ia merasa bahwa pendampingan pasca-pelatihan sangat membantu dalam mengatasi tantangan yang muncul setelah pelatihan. Misalnya, pelaku UMKM yang awalnya kesulitan mengatur menu digital kini sudah lebih mahir dan mampu mengelola pesanan dengan lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan UMKM di Desa Morobongo dapat lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. Selain itu, diharapkan semakin banyak UMKM yang dapat memanfaatkan teknologi ini untuk tumbuh dan berkembang agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. KKN Universitas Diponegoro juga berkomitmen untuk terus mendukung pelaku UMKM melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan di masa mendatang.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook