Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro 2023/2024 di Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, mengadakan program monodisiplin mengenai penyuluhan pencegahan Demam Berdarah Dengue dan pembuatan spray anti-nyamuk dari bahan organik dengan memanfaatkan potensi desa.
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albocpictus betina. Menurut data Dinas Kesehatan Temanggung, terjadi peningkatan kasus demam berdarah sejumlah 1176 kasus. Di Desa Morobongo Kecamatan Jumo sendiri, berdasarkan data Puskesmas pada bulan Juli 2024, terjadi juga peningkatan kasus DBD. Peningkatan kasus DBD dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti adanya perubahan iklim dan cuaca, tingginya mobilitas masyarakat, dan kualitas lingkungan berkaitan dengan hal tersebut dibutuhkan adanya pencegahan dini mengenai DBD.
Pelaksanaan program monodisiplin mahasiswa difokuskan pada peningkatan pengetahuan mengenai DBD dan pelatihan pembuatan spray anti-nyamuk. Spray anti-nyamuk terbuat dari bahan organik, yaitu ekstrak tanaman serai dan kulit jeruk nipis sehinga lebih aman digunakan dibandingkan bahan kimia yang mengadung zat berbahaya seperti N-diethyl-m-toluamide (DEET) yang bisanya terdapat pada obat nyamuk lation dapat menyebabkan iritasi kulit. Tanaman serai (cymbopogon nardus) mengandung sitronela sedangkan jeruk nipis (citrus aurantifolia) mengandung linalool dan limonene. Kedua bahan tersebut merupakan tanaman yang mengandung bioinsektisida yang bisa digunakan sebagai penolak nyamuk. Kandungan sitronela dalam serai memiliki sifat racun yang bila terkena atau termakan nyamuk akan menyebabkan nyamuk dehidrasi dan kandungan limonene dan linolool dalam kulit jeruk efektif untuk mengusir nyamuk, merusak jaringan tubuh nyamuk dan berfungsi juga untuk antiseptik anti-inflamasi
Spray anti-nyamuk ini dapat dibuat dengan mudah. Pertama, siapkan serai dan kulit jeruk masing-masing satu ons (100 gram). Kedua, potong kecil - kecil serai dan kulit jeruk tersebut. Ketiga, masukkan potongan serai, kulit jeruk, dan air sebanyak 50 ml ke dalam blender. Keempat, blender bahan - bahan tersebut, jika tidak ada blender, dapat direndam di dalam toples selama 24 jam. Kelima, diamkan sebentar dan saring hasil campuran untuk diambil ekstraknya. Keenam, encerkan ekstraknya dengan 100 ml air bersih dan tuangkan ke dalam botol spray dan spray bisa langsung digunakan.
Program kerja monodisiplin ini telah dilaksanakan pada Jumat, 26 Juli 2024 dan Minggu, 28 Juli 2024. Selama pelaksanaan, kegiatan pembuatan spray ini mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Morobongo karena bermanfaat, bahan yang dibutuhka,n dan cara pembuatan yang sederhana. Selain itu, saat pemaparan materi mengenai pencegahan DBD, masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit DBD dan cara pembuatan spray anti-nyamuk dapat meningkat.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook