Mahasiswa Tim II KKN UNDIP 2024 mengajak kelompok kesenian Warok di Desa Morobongo, Jumo, Temanggung, untuk melestarikan kesenian lokal desa melalui pembuatan buku cerita anak.
Mengemban tugas mengabdi kepada desa, mahasiswa Tim II KKN UNDIP 2024, Ann Evelin Rahajeng, menjadikan kelompok kesenian Warok Dusun Pandean sebagai objek pelaksanaan program kerja monodisiplin dengan judul, “Buku Cerita Anak Kesenian Warok Temanggung: Sastra sebagai Media Pengenalan Budaya”.
Berlatar pendidikan Sastra Indonesia yang sedang ditempuh, Ann, sapaan akrabnya, memilih sastra sebagai alat untuk mengenalkan Warok kepada masyarakat Morobongo secara lebih luas. Melalui bahasa, ilustrasi, dan imajinasi, cerita anak yang termasuk dalam lingkup sastra anak, dipilih Ann sebagai jalan pembuka untuk anak-anak di Desa Morobongo turut mempertahankan kesenian lokal di desanya.
Warok adalah kesenian tradisional yang mulanya menjadi bagian dari rangkaian Tari Reog Ponorogo yang dengan berjalannya waktu, beradaptasi dan diadopsi oleh beberapa kebudayaan daerah lainnya, seperti kesenian Warok khas Temanggung.
Kolaborasi yang tergabung dalam program kerja monodisiplin Ann sebagai mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2024 tersebut, dimulai dengan observasi dan kunjungan saat kesenian Warok Dusun Pandean, Satrio Mudho, sedang berlatih untuk pementasan. Kemudian, pembuatan buku cerita anak ini memasuki tahap wawancara dengan ketua kesenian (Bapak Tarno), wakil ketua kesenian (Bapak Puji), serta Ketua Dusun Pandean (Bapak Romandhon).
“Semoga dengan diciptakannya buku cerita anak mengenai kesenian Warok di Dusun Pandean ini, anak-anak sekitar dapat tertarik untuk bergabung dan melestarikan tari Warok,” kata Pak Romandhon saat diwawancarai di rumahnya, Minggu (4/8/2024).
Harapan yang disampaikan Kepala Dusun Pandean tersebut turut menjadi cita-cita penulis dalam penciptaan buku cerita anak ini dengan judul, “Ayo Mengenal Warok di Desaku Morobongo!”
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook